
Kopdes Merah Putih Diharapkan Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa
Liputan Katiyah, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Koperasi Desa atau Kelurahan (Kopdes) Merah Putih terus diperkuat perannya sebagai penopang ekonomi berbasis masyarakat. Hal ini mengemuka dalam kegiatan Sosialisasi Percepatan Pengembangan Usaha Kopdes Merah Putih, Kamis (25/10/25) yang digelar di Balai Desa Gombang, Kecamatan Slahung, Ponorogo
Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri oleh seluruh kepala desa, ketua Kopdes Merah Putih se-Kecamatan Slahung, serta mitra kerja strategis seperti Bank Himbara, PT Pos, Pertamina, Bulog, Surya, BRI, LPG, dan Telkom.
Camat Slahung, Nur Huda Rifai, dalam sambutannya menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih harus mampu menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat desa, sejalan dengan program nasional pemberdayaan masyarakat.
“Kerja sama dengan lembaga lain harus segera ditindaklanjuti agar usaha dapat segera dimulai di masing-masing desa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Perdagkum) Ponorogo, Yoyok, mengingatkan agar koperasi tidak terburu-buru membuka pinjaman.
“Sebaiknya Kopdes Merah Putih jangan dulu membuka pinjaman untuk menghindari risiko gagal bayar. Lebih baik perkuat dulu pengelolaannya,” pesannya.
Dia juga menegaskan bahwa desa berhak memperoleh imbal jasa minimal 20 persen dari keuntungan bersih Kopdes setiap tahun, sebagaimana diatur dalam Permendesa PDT Nomor 10 Tahun 2025.
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari mitra kerja, salah satunya Aguk Suprawanto dari PT Daya Surya Sejahtera (DDS). Dia menawarkan kemitraan Suryamart, dukungan aplikasi keuangan berbasis Android, hingga paket pengadaan barang sesuai kebutuhan modal. Tawaran ini disambut antusias para pengurus koperasi.
“Kami siap membimbing dan membina Kopdes Merah Putih melalui berbagai paket kemitraan, dari paket A hingga paket hemat,” ujarnya.
Dengan keberadaan Kopdes Merah Putih, pemerintah berharap perekonomian desa semakin kokoh, harga kebutuhan pokok lebih stabil, serta angka kemiskinan dapat ditekan melalui pemberdayaan ekonomi berbasis gotong royong dan potensi lokal.



