Liputan Rihan Dwidarmawati, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Plalangan kembali menyelenggarakan Taklim Malam Selasa (Tamasa) di Musala Al-Hidayah, kelompok An-Nur, Senin (22/9/25).
Agenda rutin ini menjadi wadah silaturahim sekaligus penguatan Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ) di lingkungan Muhammadiyah. Acara diawali dengan sambutan Ketua PRM Plalangan, H. Mashuri, S.E., yang menyampaikan tiga agenda penting organisasi.
Pertama, penyelesaian pembangunan Masjid At-Taqwa. Kedua, pembebasan tanah beserta sertifikat dengan kebutuhan dana Rp90 juta, di mana hingga kini telah terkumpul Rp51 juta. Lahan tersebut direncanakan akan dikembangkan menjadi kawasan eduwisata dan Muhammadiyah Boarding School (MBS). Ketiga, capaian prestasi PRM Plalangan yang berhasil lolos seleksi CRM Award 2025 tingkat wilayah dengan predikat unggul, sehingga berhak maju mewakili Ponorogo ke tingkat nasional.
Usai sambutan, tausiyah disampaikan oleh Dr. Nurul Iman, Lc., M.HI. dengan tema “Ketika Iman Melemah”. Dia menegaskan bahwa iman bersifat dinamis, bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena maksiat.
“Tanda-tanda melemahnya iman, di antaranya adalah malas beribadah, hati gersang, mudah marah, hingga hilangnya rasa bersalah setelah berbuat maksiat,” ujarnya.
Sebagai solusi, Dr. Nurul Iman mengajak jamaah untuk memperbaharui iman melalui ibadah wajib meski terasa berat, memperbanyak dzikir dan tilawah, membiasakan hadir dalam majelis ilmu, menjaga keseimbangan dunia-akhirat, serta istiqamah bersama Al-Qur’an.
“Rasulullah SAW mengingatkan bahwa iman bisa menjadi usang sebagaimana pakaian. Karena itu, mintalah kepada Allah agar memperbarui iman dalam hati kita,” pesannya.
Tamasa kali ini berlangsung khidmat dan diikuti dengan antusiasme tinggi. Kehadiran jamaah menegaskan bahwa forum pengajian tidak hanya menjadi sarana menimba ilmu, tetapi juga media memperkuat ukhuwah serta menggerakkan dakwah jamaah secara nyata.
