Follow Up DAD IMM Utsman bin Affan Umpo Usung Tema Pengantar Logika

 Follow Up DAD IMM Utsman bin Affan Umpo Usung Tema Pengantar Logika

Suasana Follow Up DAD IMM Utsman bin Affan Umpo di Angkringan Panggung Ponorogo, Ahad (4/5/25).

Liputan Evaldo Aryasatya Faadihilah, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Darul Arqam Dasar (DAD) dikenal sebagai pintu awal dalam proses perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Melalui kegiatan ini, calon kader mulai mengenal nilai-nilai dasar IMM sebagai salah satu organisasi otonom di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah.

Namun, proses penguatan kader tidak berhenti di situ. Sebagai bentuk keberlanjutan proses pembinaan, Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) Utsman bin Affan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) kembali menggelar kegiatan Follow Up DAD, Ahad (4/5/25) di Angkringan Panggung, Jalan Budi Utomo, Desa Ronowijayan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.

Kegiatan ini merupakan Follow Up kedua yang digelar setelah suksesnya pelaksanaan serupa pada bulan Ramadan lalu. Follow Up sendiri merupakan agenda rutin pasca-DAD yang diselenggarakan secara bertahap guna memperkuat materi dan membina keberlanjutan pemahaman kader terhadap nilai-nilai IMM.

Dalam kesempatan kali ini, bidang perkaderan selaku penanggung jawab acara mengangkat tema “Pengantar Logika”. Pemilihan tema tersebut didasarkan pada hasil evaluasi kebutuhan kader serta latar belakang mayoritas kader IMM Utsman bin Affan yang berasal dari Fakultas Ekonomi Umpo—di mana kemampuan berpikir logis dan kritis sangat dibutuhkan.

Materi disampaikan oleh Yanuar Vip Bagas, Ketua Umum Koordinator Komisariat (Koorkom) IMM Umpo. Dalam pemaparannya, dia menjelaskan secara runtut mengenai definisi logika, dasar-dasar berpikir logis, hingga metode penalaran seperti deduksi dan induksi.

Yanuar menekankan logika bukan sekadar alat untuk membuktikan siapa yang benar dalam debat, tetapi lebih dari itu—logika adalah sarana untuk menilai kebenaran suatu argumen secara bertanggung jawab dan sistematis.

Dengan memahami dasar-dasar logika, kader diharapkan mampu berpikir lebih tajam, terstruktur, dan tidak mudah terjebak dalam cara berpikir yang keliru.

Mas Bagas, sapaan akrabnya, juga memperkenalkan berbagai jenis logical fallacy atau kesalahan dalam berlogika, seperti ad hominem, straw man, dan bandwagon yang umum di publik.

Oleh karena itu, penting bagi kader IMM khususnya dari komisariat yang kerap disingkat UBA tersebut untuk menyadari dan menghindari jebakan logika agar mampu menyampaikan pendapat secara objektif dan ilmiah.

Tak hanya itu, demisioner Ketua Umum PK IMM Utsman bin Affan itu juga menekankan pentingnya menerapkan dialektika dalam proses berpikir, agar terhindar dari kesalahpahaman maupun kesalahan dalam menarik kesimpulan saat menggunakan logika.

”Di dalam berlogika, diperlukan adanya dialektika sebagai salah satu cara untuk membandingkan dan nantinya dapat meminimalisir kesalahan saat mengambil sebuah kesimpulan,” ujarnya.

Kegiatan juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif. Para kader dan anggota yang hadir dalam pembahasan logika tersebut diberikan ruang untuk bertanya, menanggapi, dan menyampaikan pemikiran mereka terhadap topik yang dibahas.

Melalui kegiatan Follow Up ini, PK IMM Utsman bin Affan menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesinambungan proses kaderisasi untuk membentuk kader secara intelektual dalam menghadapi banyaknya informasi di masa sekarang dan tentunya masa yang akan datang.

Editor Ismini || Publish Nano

Related post