Turunkan Angka Stunting, Pemkab Ponorogo Luncurkan Program Bestipren dan Gebak UKS Pren
Dra Purwantingsih: Nasyiatul Aisyiyah Telah Mengantarkan Saya dari Ketidaktahuan menjadi seperti Sekarang

Dokumentasi Peserta Pertemuan Rutin dan Pengajian PCNA Kota Ponorogo, Ahad (4/5/25).
Liputan Avita Diah Ayu Atalia, TMC Muhammadiyah Ponorogo
Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Kota Ponorogo menggelar Pertemuan Rutin dan Pengajian, Ahad (4/5/25) di Masjid Darussalam, Jl. Pulau Seribu, Banyudono, Ponorogo.
Kegiatan ini menjadi ajang inspiratif yang memperkuat semangat kader perempuan muda dalam meniti jalan dakwah, pengembangan diri, dan kemandirian ekonomi. Dalam sesi pengajian, Dra Hj Purwatiningsih MA berbagi kisah inspiratif perjalanannya bersama Nasyiatul Aisyiyah. Dia mengungkapkan organisasi ini telah banyak mengubah hidupnya.
“Nasyiatul Aisyiyah yang mengantarkan saya dari yang tidak tahu apa-apa menjadi seperti sekarang,” ujarnya.
Purwantiningsih menyebut semangat dan kesediaannya menerima tugas—meskipun merasa belum mampu—menjadi kunci kepercayaan yang dia peroleh hingga akhirnya diberi amanah menjadi ketua umum daerah.
Selain itu, dia menegaskan keberkahan hidupnya berawal dari keberaniannya mengambil peran.
“Dimulai dari kesediaan setiap kali ditunjuk apapun itu. Percayalah, semua orang memang tidak bisa, tapi akan jadi bisa bila kita berusaha dan berani,” tandasnya.
Lebih lanjut, Purwantiningsih menekankan pentingnya menjadi perempuan yang tangguh.
“Perempuan tangguh itu yang shalatnya tepat waktu, puasanya tertib, taat kepada suami dalam hal yang positif, dan dermawan,” jelasnya. Tak hanya itu, dia juga mengingatkan bahwa kesuksesan bukan soal keahlian, tetapi soal niat dan keikhlasan.
“Semoga para putri-putri Nasyiatul Aisyiyah yang hadir dapat menjadi orang yang sukses, di keluarga maupun di jalan Allah SWT,” ucapnya.
Dalam sesi rapat pertemuan rutin PCNA Kota Ponorogo, Novi Setia Ningrum Amd Kep menyampaikan laporan hasil keikutsertaannya dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) I pada 26–27 April 2025 di Sidoarjo. Novi mengungkapkan pentingnya perempuan untuk memiliki keahlian dan peran aktif dalam pembangunan yang adil dan inklusif.
“Kesetaraan gender perlu diwujudkan agar perempuan mandiri secara ekonomi dan menjadi agen perubahan,” ungkapnya.
Dia juga menambahkan pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bentuk kontribusi perempuan muda dalam perubahan sosial.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PCNA Kota Ponorogo, Sulis Setyowati SPd menyampaikan rencana kegiatan mendatang.
“Akan ada banyak kegiatan ke depan yang berfokus pada pengembangan diri dan skill, salah satunya seperti diadakannya kelas kecantikan 29 Mei mendatang,” ungkapnya.
Sulis menyebut kegiatan tersebut merupakan langkah konkret dalam mewujudkan perempuan tangguh dan mandiri secara ekonomi.