Tiga Sikap Utama Seorang Muslim Dibahas dalam Halal bi Halal Ini

Ketua PDM Ponorogo, Muh Syafrudin MA Saat Menyampaikan Sambutan dalam Halal bi Halal Bersama Pemkab Ponorogo, Ahad (27/4/25).
Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Nuansa penuh kehangatan mewarnai Halal bi Halal Keluarga Besar Muhammadiyah Ponorogo bersama Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Ahad (27/4/25).
Dalam momen tersebut, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Drs Moh Syafrudin MA dalam khutbatul iftitahnya menyampaikan pesan melalui penggalan ayat Al-Qur’an, QS Ali Imron ayat 134. Yang berbunyi:
“Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan”
Syafrudin menyebut terdapat tiga sikap utama yang harus dimiliki seorang muslim dalam menghadapi kesalahan orang lain.
Pertama, “wal kaadzimiinal ghoidz”, yakni menahan amarah.
“Menahan marah itu ibarat menahan nafsu ketika berpuasa, berat tapi membawa keberkahan,” ujarnya.
Kedua, “wal ‘aafiina ‘anin naas”, yaitu memaafkan kesalahan orang lain. Menurut Syafrudin, kata ‘afa yang digunakan dalam ayat ini bermakna memaafkan tanpa menunggu permintaan maaf, berbeda dengan ghofaro yang berarti memaafkan karena diminta.
“Inilah bentuk puncak keikhlasan dan menjadi wasilah untuk memperoleh ampunan Allah,” jelasnya.
Ketiga, “innallaha yuhibbul muhsiniin”, yang bermakna bahwa Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan. Mengutip tafsir Quraish Shihab, Syafrudin mengungkapkan ihsan berarti membalas kebaikan lebih dari yang diterima.
“Seperti anak yang diperintahkan untuk berbuat ihsan kepada orang tua, yakni berusaha melebihi apa yang telah orangtua berikan kepadanya atau setidaknya setara, idealnya melebihi apa yang telah mereka berikan,” imbuhnya.
Dia pun menegaskan dengan mengamalkan tiga nilai utama dalam ayat tersebut yaitu menahan amarah, memaafkan, dan membalas kebaikan dengan yang lebih baik, seseorang akan semakin dekat dengan derajat muttaqin, yakni golongan orang yang bertakwa.
Acara Halal Bihalal ini sekaligus menjadi ajang mempererat ukhuwah antara Muhammadiyah dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam semangat bersama menebar nilai-nilai Islam yang mencerahkan.