Cegah Stunting: PDNA dan Dinkes Ponorogo Dampingi Ibu Hamil dan Menyusui

 Cegah Stunting: PDNA dan Dinkes Ponorogo Dampingi Ibu Hamil dan Menyusui

Dokumentasi Penandatangan MoU PDNA dan Dinkes Ponorogo, Kamis (24/4/25).

Liputan Rais Fadhila, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Penandatanganan Mou antara Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Ponorogo dengan Dinas Kesehatan Ponorogo di Sport Hall SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo), Kamis (24/4/25) menandai babak baru partisipasi Nasyiah dalam upaya pencegahan stunting.

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan Gerakan Nafas Gemilang Rogo dengan arti Nasyiatul Aisyiyah dan Fatayat NU sinergi gerak mendampingi ibu hamil dan keluarga di Kabupaten Ponorogo. Gerakan ini bertujuan untuk menurunkan angka balita stunting, meningkatkan cakupan kunjungan Antenatal Care (ANC) ibu hamil, meningkatkan capaian konsumsi tablet tambah darah ibu hamil, meningkatkan cakupan ASI eksklusif dan meningkatkan angka kehadiran ibu hamil dan balita ke posyandu.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat gangguan gizi kronis yang terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan. Faktor risiko stunting terjadi apabila seorang remaja putri menderita anemia. Apabila selama remaja mengalami anemia, maka akan berlanjut hingga ia hamil. Jika selama kehamilan ibu mengalami anemia, maka akan berisiko mengalami kekurangan energi kronis dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Bayi yang terlahir dengan berat badan rendah akan berisiko menyebabkan bayi mengalami keterlambatan pertumbuhan. Selain itu, anemia pada kehamilan juga berisiko menyebabkan kematian ibu saat melahirkan. Tak hanya kondisi ibu, faktor risiko pada bayi adalah tidak mendapatkan ASI eksklusif. Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif akan berisiko memiliki imunitas tubuh yang rendah. Sehingga bayi akan mudah terkena penyakit infeksi yang akan mengganggu pertumbuhannya.

Salah satu faktor penguat (reinforcing) dalam teori perilaku adalah peran dan dukungan orang lain. Diperlukan pendampingan kepada ibu hamil dan menyusui untuk melakukan upaya pencegahan stunting. Hal tersebut yang menjadi latar belakang Nasyiatul Aisyiyah untuk bergerak melakukan pendampingan ibu hamil dan menyusui.

Dalam Mou yang telah ditandatangani tersebut, disepakati bahwa Nasyiatul Aisyiyah sebagai salah satu Organisasi Masyarakat yang bergerak untuk kepentingan ibu dan anak melakukan pendampingan kepada ibu hamil dan menyusui. Nasyiatul Aisyiyah merupakan mitra yang tepat karena basis masanya adalah perempuan muda.

Pendampingan dilakukan dengan memberikan motivasi dan edukasi terhadap ibu hamil dan keluarga dapat aktif minum tablet tambah darah, ibu hamil teratur periksa kehamilan, memastikan ibu hamil untuk cukup mengonsumsi protein hewani, memastikan ibu hamil untuk datang ke posyandu setiap bulan dan memastikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

Editor Ismini || Publish Nano

Related post