Sukses PPDB, Perhatikan Empat Hal Ini

Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Jangan kejar kupu-kupu, tapi perbaiki kebun, maka kupu-kupu akan datang dengan sendirinya. Kalimat tersebut menjadi filosofi yang tepat untuk kegiatan Pendampingan Penjaminan Mutu bagi SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Ponorogo.

Acara yang berlangsung di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo), Sabtu (19/4/25) ini dipandu langsung oleh Ainul Muttaqin SP MPd dari Tim Penjaminan Mutu Majelis Pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen) & Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ainul membimbing Kepala Sekolah dan Ketua Panitia PPDB dari seluruh SD/MI Muhammadiyah di Ponorogo dengan penuh semangat dan pendekatan yang inspiratif. Acara ini diawali dengan kunjungan ke dua madrasah sebagai bahan diskusi bersama, memberikan gambaran nyata yang menjadi dasar dialog mendalam tentang peningkatan mutu dan strategi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Dalam sesi diskusi, Ainul menyampaikan empat hal penting yang harus diperhatikan agar sekolah diminati oleh masyarakat dan PPDB tahun ini bisa sukses:

1. Peningkatan Kualitas Pelayanan, sekolah harus memperkuat layanan terhadap siswa, wali murid, dan semua pihak yang berinteraksi. Pelayanan yang baik menciptakan kepercayaan dan kenyamanan bagi masyarakat.

2. Pembentukan Tim Litbang, tim ini bertugas mengumpulkan data dari luar lembaga, termasuk harapan dan kepuasan masyarakat. Keputusan inovasi dan langkah strategis sebaiknya berbasis data, bukan sekadar asumsi internal.

3. Branding Sekolah yang Kuat, setiap sekolah perlu memiliki keunikan dan keunggulan dibanding sekolah lain. Sosialisasi melalui media online menjadi penting agar potensi sekolah dikenal luas oleh masyarakat.

4. Kekompakan Tim, program sehebat apapun tidak akan berjalan maksimal tanpa tim yang solid. Kerja sama dan komunikasi yang baik antar anggota tim menjadi kunci kesuksesan implementasi program.

Melalui pendampingan ini, diharapkan seluruh SD/MI Muhammadiyah di Ponorogo dapat terus memperbaiki “kebun” pendidikan mereka, yakni mutu, pelayanan, dan strategi agar kupu-kupu keberhasilan dan kepercayaan masyarakat datang dengan sendirinya.