Bangun Generasi Muda Sadar Hukum, PDPM Ponorogo Gelar Seminar Ini
Dinkes Ponorogo Gelar Penyuluhan Keamanan Pangan bagi Pelaku Usaha Sate Gule

Suasana Penyuluhan Keamanan Pangan di Gedung Terpadu Ponorogo, Selasa (11/3/25).
Liputan Katiyah, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo menggelar penyuluhan keamanan pangan, Selasa, (11/3/25) di Aula Trunojoyo Lt. 2 Dinas Kesehatan Gedung Terpadu, Jalan Basuki Rahmat Ponorogo.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00-12.00 WIB tersebut dalam rangka meningkatkan kesadaran dan keterampilan pengolahan pangan.
Penyuluhan kali ini dikhususkan makanan sate gule karena merupakan icon makanan di Ponorogo. Dinkes menghadirkan 70 penjual sate gule yang terdiri dari pedagang kaki lima, warung dan rumah makan di Ponorogo.
Hadir Rofidul Huda, Dinas Kesehatan Kota sebagai narasumber. Dia memaparkan tentang
pentingnya keamanan pangan dan cara-cara untuk mencegah kontaminasi pangan. Menurutnya, keamanan pangan menjadi hal yang sangat penting dalam pengolahan pangan.
“Kontaminasi pangan dapat menyebabkan keracunan makanan dan berbagai penyakit lainnya,” ujarnya.
Rofidul Huda menyebut ada lima kunci keamanan pangan yang perlu diperhatikan, yakni:
1. Jaga kebersihan.
Cuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan.
2. Pisahkan makanan mentah dan matang. Gunakan peralatan terpisah untuk mengolah dan menyimpan makanan yang mentah dan matang.
3. Masaklah dengan benar.
Masak makanan dengan suhu 70 derajat celcius, terutama untuk daging sapi, unggas, telur dan hasil laut.
4. Jagalah pangan pada suhu aman.
Kuman dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang.
5. Gunakan air dan bahan baku yang aman.
Air dan bahan baku harus memenuhi standar kesehatan.
Dalam penyuluhan ini, pengolah pangan juga diberikan pelatihan tentang cara-cara untuk mengolah pangan dengan aman, seperti cara mencuci tangan, cara membersihkan peralatan, dan cara menyimpan pangan.
Salah satu penjual sate, Warti mengaku bersyukur bisa mengikuti penyuluhan tersebut. Menurutnya selain bermanfaat, kegiatan ini juga bisa membuka wawasan baru bagi penjual sate.
“Kami dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengolah pangan dengan benar dan aman,” ucapnya.
Dengan penyuluhan ini, penyelenggara berharap pengolah pangan khususnya sate gule dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan mereka dalam mengolah pangan dengan benar dan aman, sehingga dapat meningkatkan keamanan pangan dan mencegah kontaminasi pangan.