Hati Yang Sehat

 Hati Yang Sehat

Penulis: Wahid Zuli, S.H.
Anggota Devisi Dakwah Marjinal dan Lintas Agama, LDK PDM Ponorogo

 

Bismillah, segala puji bagi Alloh Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan kenikmtan iman dan Islam sehingga kita bisa melaksanakan shiyam ramadhan 1446 H. dengan lancar dan penuh semangat.

Kita mempunyai organ tubuh yang sangat berharga yaitu segumpal darah yang disebut dengan hati, dia laksana seorang raja yang mampu mengendalikan segala aktifitas kita sehari hari menuju kearah yang baik maupun yang buruk, sebagaimana seorang raja yang mampu mengendalikan panglima perang dan seluruh prajuritnya serta ia mampu untuk menggunakan pasukannya sesuai dengan keinginannya. Mereka akan taat dan patuh atas segala titah sang raja tanpa ada perlawanan sama sekali. Maka kedudukan hati bak seorang raja dan anggota badan adalah prajuritnya. Jika rajanya baik, maka prajuritnya akan baik juga. Jika rajanya buruk, maka mereka akan buruk juga. Oleh karena itu, Rasulullah shallahu’alaihi wasallam pernah bersabda:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ini terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh akan menjadi baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga akan menjadi rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati..”

(HR. Al-Bukhari (1/126), Muslim (11/27,28)).

Jadi, dengan demikian kita bisa mengambil sebuah hikmah dari sabda Rasulullah shallahu’alaihi wasallam  bahwasanya yang bisa dan mampu untuk menggerakan anggota tubuh kita untuk taat melaksanakan perintah Alloh  Subhanahu Wata’ala  atau bahkan melanggarnya, itu semua atas intruksi dan perintah segumpal darah yang disebut hati. Maka dengan demikian marilah dihari yang penuh dengan maghfiroh ini kita senantiasa melatih hati kita agar tunduk dan patuh atas segala perintah Alloh Subhanahu Wata’ala.

Didalam kitab Majmu’ Al Fatawa, 11/208 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, mengatakan:

الأعمال الظاهرة لاتكون صالحة مقبولة إلا بواسط أعمال القلب، فإن القلب ملك واﻷعضاء جنوده، فإذا خبث الملك خبثت جنوده

“Amalan badan tidak akan diterima tanpa perantara amalan hati. Karena hati adalah raja, sedangkan anggota badan ibarat prajuritnya. Bila Sang Raja buruk, maka akan buruk pula seluruh prajuritnya”

Oleh karena itu, untuk memperbaiki amalan kita disisi Allah Subhanahu Wata’ala, langkah awalnya adalah dengan membersihkan hati kita dari penyakit hati dan segala hal yang bisa mencemari hati kita.

Ketika musuh Allah subhanahu wata’ala yang bernama Iblis mengetahui bahwa segala sumber perintah  terletak pada hati, maka Iblis akan senantiasa menyerangnya dengan berbagai macam penyakit hati seperti syahwat, rasa was-was, kedengkian terhadap sesama dan akan senantiasa menggodanya dengan berbagai hal yang bisa membawa kesesatan dan keingkaran kepada Allah subhanahu wata’ala.

Di dalam kitab Al-Bahrur Roiq Fiz Zuhdi War Raqaiq yang ditulis oleh Syaikh Dr. Ahmad Farid bahwasanya Ibnu Qayyim  menjelaskan  “hati yang sehat ialah hati yang senantiasa tunduk dan patuh kepada sang pencipta dan terhindar dari segala penyakit hati, ia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dan ia selalu tunduk atas segala perintah Rasul-Nya”. Sehingga ia akan selamat ketika kelak menghadap Allah  subhanahu wata’ala sebagaimana Firman-Nya

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna (Surat asy-syuara 88)

إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (Surat asy-syuara 89)

Hati yang sehat atau hati yang bersih ia akan senantiasa mengingat dan selalu mencintai Allah subhanahu wata’ala, lidahnya akan selalu bergerak untuk senantiasa berdzikir kepadaNya, mengagungkan namaNya. Seperti yang tertera dalam Firman-Nya

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” (Qs. Surat Al-Ahzab Ayat 41)

Didalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Univ Islam Madinah, yang termuat dalam laman https://tafsirweb.com/7653-surat-al-ahzab-ayat-41.html menjelaskan tentang ayat diatas sebagai berikut;

“Hai orang-orang beriman, perbanyaklah berzikir dan bertasbih setiap pagi dan petang; karena zikir merupakan salah satu ibadah yang paling agung, disamping ia merupakan amalan yang paling mudah dan paling menguatkan jiwa dan menyucikan hati. Dan bertasbih kepada Allah adalah dengan mengagungkan dan menyucikan-Nya

 

Klik download materi PDF

Editor Abdul Ghoni M. || Publish Nano

Related post