Empat Posisi Anak dalam Al-Qur’an

 Empat Posisi Anak dalam Al-Qur’an

Oleh : Ustad M Sholih

Anak adalah anugerah Yang Maha Kuasa bagi para orang tua. Anak juga amanah dan perhiasan bagi mereka, sekaligus kebanggaan di kemudian hari. Namun di samping itu, anak juga bisa menjadi fitnah atau ujian, bahkan menjadi musuh bagi para orang tuanya. Kapankah seorang anak bisa menjadi musuh, ujian, perhiasan, dan menjadi penyejuk hati? Al Qur’an tela menjelaskan keempat fungsi dan tipikal anak kepada kita semua.

1. Anak sebagai Generasi penerus ( Anak yang sholeh dan sholihah )

Qs. As-Shoffaat 37 : 100

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh. (100)

Qs. Al-Furqon 25 : 74

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Qs. Al-Ahqof  46 : 15

رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Ya Allah, tunjukan aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu dan bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang baik yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku termasuk orang- orang yang berserah diri”.

 

Tanda-tanda anak yang sholeh dan sholihah

  1. Rajin shalat lima waktu dan selalu berusaha berjamaah
  2. Rajin membaca Al-Qur’an dan berusaha menghafalkannya
  3. Tertib puasa ramadhan
  4. Selalu memikirkan masjid supaya kegiatan masjid selalu ramai
  5. Ringan tangan dan kaki untuk kegiatan sosial kemanusiaan serta alam lingkungan
  6. Selalu berdoa untuk dirinya, orang tuanya dan umat Islam seluruh dunia
  7. Tanggung jawab dengan apa yang diamanahkan kepadanya
  8. Selalu berakhlaqul karimah

 

2. Anak sebagai Hiasan Hidup atau Kelengkapan Hidup Orang Tuanya

Qs. Ali- Imron 3 : 14

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ

Manusia dihiasi / dilengkapi dengan kecintaan kepada wanita-wanita, anak-anak,

Qs. Kahfi 18 : 46

اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَل

Harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia, tetapi amalan-amal sholeh adalah lebih besar pahalanya di sisi Allah serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Tanda-Tanda Anak Yang Tidak Menjadi Hiasan Hidup

  1. Agama Islam hanya untuk pengetahuan, bukan sebagai pedoman hidupnya (tidak mau sholat, tidak mau puasa Romadlon, tidak mau baca Al-qur’an dan selalu amoral)
  2. Hidupnya hanya untuk bekerja mencari harta untuk foya-foya
  3. Memenuhi segala fasilitasnya sampai berlebihan
  4. Menikah hanya untuk kebutuhan biologis dan kelangsungan keturunannya
  5. Hidupnya hanya ingin menang sendiri dan ingin berkuasa selama-lamanya
  6. Rela membantu bila mendapat keuntungan sesaat

3. Anak sebagai Fitnah,  Cobaan, dan Ujian Orang Tua

Qs. Al-Anfal 8 : 28

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌࣖ

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Qs. At-Taghobun 64 : 15

اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Tanda-tanda anak yang menjadi cobaan orang tuanya:

  1. Tidak Rajin sholat lima waktu
  2. Tidak Rajin membaca Al-Qur’an
  3. Tidak Tertib puasa ramadhan
  4. Tidak kenal kegiatan masjid
  5. Tidak Tanggung jawab dengam apa yang diamanahkan kepadanya
  6. Egois, arogan, miras, judi, narkoba, dan lain-lain.

 

4. Anak Menjadi Musuh Orang Tuanya atau Orang Tua Menjadi Musuh Anaknya

Qs. At-Taghobun 64 : 14

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuhmu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sebab-sebab anak menjadi musuh orang tuanya:

  1. Pengaruh keluarga dan teman-temannya yang tidak Islami
  2. Pengaruh makanan, minuman dan pakaian yang haram
  3. Pengaruh IT yang belum mampu memanfaatkan positifnya
  4. Kesenjangan ekonomi yang mencolok antara si kaya da si miskin
  5. Tidak ada komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anaknya
  6. Pengaruh hilangnya kejujuran, keteladanan, kepercayaan, keadilan, dan lain-lain.

 

Klik download materi PDF

Editor Ismini || Publish Nano

Related post