PCIM Malaysia Sambut Hangat Kunjungan Dosen dan Mahasiswa Magister Manajemen FE Umpo

 PCIM Malaysia Sambut Hangat Kunjungan Dosen dan Mahasiswa Magister Manajemen FE Umpo

Dokumentasi Dosen dan Mahasiswa MM Umpo Bersama Pengurus PCIM di Malaysia, Rabu (19/2/25).

Liputan Eka Indrayani, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Jajaran pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia menyambut hangat kunjungan akademik dosen dan mahasiswa Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Rabu (19/02/25).

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan akademik dan organisasi, serta mendalami wawasan tentang peran PCIM dalam perkembangan Muhammadiyah di luar negeri.

Kunjungan ini sekaligus penandatangan Implementation Of Arrangement (IA) yang di ketuai oleh Kaprodi Magister Manajemen Assoc Prof DrSri Hartono SE MM bersama Ibu Diana Pramudya SE MM (Dr cand), Sayid Abas MSi dan 10 Mahasiswa MM.

Mereka disambut hangat oleh jajaran pengurus PCIM Malaysia, yakni Sulton, Darsun, Takhsis, dan Muhajir. Pertemuan resmi dilakukan Warung Soto Lamongan (Wasola) karena ruang PCIM sedang dalam proses perbaikan. Wasola ini adalah salah satu amal usaha milik PCIM , yang tetap memberikan suasana keakraban dalam diskusi dan silaturahmi.

Para mahasiswa mendapatkan pemaparan mengenai sejarah berdirinya PCIM Malaysia yang telah berperan sebagai wadah bagi warga Muhammadiyah di perantauan, khususnya di Malaysia, dalam mengembangkan nilai-nilai Islam berkemajuan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Dijelaskan bahwa PCIM Malaysia berdiri dengan tujuan utama untuk memperkuat eksistensi Muhammadiyah di kancah internasional, serta memberikan kontribusi dalam bidang dakwah, pendidikan, dan sosial bagi masyarakat Indonesia di Malaysia.

Pengurus PCIM Malaysia, Darsun menyampaikan PCIM harus mampu menunjukkan kehadirannya di Negeri Jiran bisa diterima dan bermakna dalam membawa misi Muhammadiyah yakni, Muhammadiyah yang ramah, moderat, maju dan rahmatan lil alamin. Sebagai salah satu PCIM dengan jumlah anggota terbanyak dan potensi yang melimpah, maka tidak ada alasan kalau Muhammadiyah di Malaysia tidak kuat dan maju.

Menurut Darsun Internasionalisasi gerakan Muhammadiyah di luar negeri bisa dilakukan dengan beberapa hal, yakni:

1. Penguatan Ideologi, yakni peningkatan faham keislaman dan kemuhammadiyahan.
2. Penguatan Organisasi dan kepemimpinan
3. Penguatan Layanan Program.

“Oleh karena itu, untuk menopang laju gerak PCIM maka diperlukan kesolidan dan kekompakan dari pada segenap pimpinan, baik itu pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Malaysia,” tandasnya.

Selain membahas sejarah, diskusi juga mencakup berbagai tantangan yang dihadapi oleh PCIM Malaysia. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menjaga eksistensi dan keberlanjutan organisasi di tengah dinamika sosial dan regulasi yang ada di Malaysia.

Selain itu, PCIM juga terus berupaya memperkuat kaderisasi dan membangun sinergi dengan berbagai pihak, baik dari kalangan akademisi, mahasiswa, maupun komunitas masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia.

Mahasiswa MM FE Umpo sangat antusias dalam menyerap ilmu dan pengalaman dari pengurus PCIM Malaysia. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam menambah wawasan tentang pengelolaan organisasi di luar negeri serta tantangan yang dihadapi dalam pengembangan Muhammadiyah secara global.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan terjalin hubungan yang lebih erat antara FE Umpo dan PCIM Malaysia, sehingga dapat membuka peluang kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di masa depan.

 

Editor Ismini/Dita

Editor Ismini || Publish Nano

Related post