Menilik Dinamika Diaspora Indonesia dan Peran Muhammadiyah melalui Komunitas PMI dan HWMB di Malaysia

 Menilik Dinamika Diaspora Indonesia dan Peran Muhammadiyah melalui Komunitas PMI dan HWMB di Malaysia

Dokumentasi Dosen dan Mahasiswa MM Umpo bersMa Komunitas PMI dan HWMB di Malaysia, Kamis (20/2/25).

Liputan Agus Setyabudi, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Dosen dan Mahasiswa Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) melakukan kunjungan dan wawancara di Komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Himpunan Warga Muhammadiyah Brangsi (HWMB) yang di prakarsai oleh Choirul Roziqin, Kamis (20/2/25).

Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara akademisi dengan masyarakat Indonesia di luar negeri serta mendukung pengembangan ekonomi, manajemen komunitas, sekaligus mengatahui latar belakang mereka hingga bisa bekerja di Malaysia.

Acara berlangsung di Sanggar Belajar PCIM Malaysia didampingi Kaprodi Magister Manajemen Assoc Prof Dr Sri Hartono SE MM bersama Diana Pramudya SE MM (Dr cand)
Sayid Abas MSi dan 10 Mahasiswa Magister Manajemen.

Choirul Roziqin menyampaikan apresiasinya atas kepedulian akademisi terhadap pekerja migran yang menghadapi berbagai tantangan di negeri perantauan.

“Kami merasa bangga dan bersyukur atas kehadiran dosen dan mahasiswa dari Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Umpo yang tidak hanya berbagi ilmu tetapi juga memberikan motivasi bagi kami di sini,” ujarnya.

Mahasiswa MM sangat antusias untuk mendengarkan cerita pengalaman pekerja migran Indonesia, dilanjutkan dengan wawancara dan sesi tanya jawab, tenaga migran pun satu per satu memaparkan ceritanya  mulai dari perjuangan menjadi tenaga migran, sampai dengan bisa menghidupi keluarganya di Indonesia, dengan spirit yang menurut kami cukup mengharukan

“Anak saya harus menempuh pendidikan lebih tinggi dari pada orang tua nya,  dan harus bisa meneruskan ke perguruan tinggi ,serta memiliki SDM yang baik ,agar hidupnya nanti tidak seperti orangtuanya,” ucapnya.

Selain untuk biaya pendidikan dan kebutuhan keluarga di rumah, mereka juga menyisihkan dari gaji  untuk di investasikan jangka panjang seperti membeli  tanah, dan lain-lain.

Keberadaan Komunitas PMI dan HWMB di Malaysia menunjukkan adanya diaspora warga Muhammadiyah yang berasal dari Desa Brangsi, Lamongan, yang menetap di Malaysia. Hal ini menarik untuk diperhatikan dari beberapa sudut pandang;

Jejaring Sosial dan Kekeluargaan:
Himpunan ini berfungsi sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga Brangsi yang berada di perantauan negara asing, jejaring seperti ini sangat penting untuk memberikan dukungan sosial, moral, kesehatan, dan ekonomi. Hal ini menunjukan bahwa warga Muhammadiyah memiliki rasa kekeluargaan yang kuat.

Pelestarian Nilai-Nilai Muhammadiyah:

Melalui himpunan ini, nilai-nilai keagamaan dan budaya Muhammadiyah dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda yang tumbuh di Malaysia. Kegiatan-kegiatan keagamaan, pengajian, dan perayaan hari besar Islam dapat menjadi sarana untuk menjaga identitas keislaman dan keindonesiaan. Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan kepedulian sosialyang diajarkan oleh Muhammadiyah dapat menjadi modal berharga untuk membangun masyarakat yang harmonis.

Tantangan dan Peluang:
Tentu saja, himpunan ini juga menghadapi tantangan, seperti menjaga soliditas anggota, beradaptasi dengan budaya setempat, dan mengatasiperbedaan pendapat. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang untuk mengembangkan himpunan ini menjadi organisasi yang lebih besar dan berpengaruh, serta menjalin kerja sama dengan organisasi-organisasi Muhammadiyah lainnya di Malaysia.

Secara keseluruhan, Komunitas PMI dan HWMB di Malaysia merupakan fenomena menarik yang mencerminkan dinamika diaspora Indonesia dan peran Muhammadiyah dalam menjaga identitas dan memberikan kontribusi positif dalam tempat tinggal mereka dan tempat bekerja.

Editor Ismini || Publish Nano

Related post