Inilah Alasan Mengapa Muhammadiyah Harus Melek Media

 Inilah Alasan Mengapa Muhammadiyah Harus Melek Media

Ayub Dwi Anggoro PhD Saat Menyampaikan Materi Digitalisasi di Aula Masjid At-Tauhid Pulung, Sabtu (8/2/25).

Liputan Dita Fitria Wati, TMC Muhammadiyah Ponorogo

Mengapa Muhammadiyah harus melek media?

Pertanyaan tersebut dilontarkan Ayub Dwi Anggoro PhD, Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) kepada peserta Workshop Digital 2 Zona II dengan materi digitalisasi di Aula Masjid At-Tauhid Sidoharjo, Pulung, Sabtu (8/2/25).

Suasana workshop seketika hening, Ayub lalu menjelaskan transformasi digital menuntut semua orang beradaptasi terhadap perubahan. Dituntut untuk kritis, kreatif, fleksibel, terampil,  memiliki kemampuan digital yang kuat dan baik, sehingga dapat memahami dan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah sangat cepat.

“Era digital telah mengubah cara orang menerima informasi, media sosial, platform video, dan blog kini menjadi sumber utama informasi bagi generasi muda,” ujarnya.

Menurut Ayub, media dapat digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam berkemajuan, membangun kesadaran sosial, dan menginspirasi masyarakat, namun dia menyebut saat ini banyak konten negatif atau misinformasi tentang Islam yang tersebar di media.

“Untuk itulah, Muhammadiyah harus menjadi garda depan dalam menyuarakan Islam yang damai, inklusif dan berkemajuan,” imbuhnya.

Dalam gelaran workshop yang diinisiasi Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Tim Media Center Muhammadiyah (TMC) Ponorogo tersebut tak hanya menyuguhkan materi digitalisasi namun juga penulisan berita dan Sistem Database Muhammadiyah (Sidamu).

Materi Penulisan berita disampaikan Abdul Ghoni Mahmudi MPd, Anggota TMC Muhammadiyah Ponorogo. Dia membawakan materi dengan tema “Menulis Berita Semudah Ngrumpi”. Menurut Ghoni, sapaan akrabnya, penulisan berita yang baik dan benar harus memenuhi unsur-unsur berita dan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan berita.

Teks berita mengikuti prinsip 5W1H, yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Informasi dalam berita harus lengkap dan berdasarkan fakta yang dapat diverifikasi.

Di hadapan 28 peserta Ghoni menyebut perkembangan dunia jurnalistik mengalami perubahan yang sangat pesat mengikuti era digital yang semakin canggih.

“Kegiatan jurnalistik pun mengalami proses yang sangat dinamis dengan ditandai munculnya media digital dalam memudahkan penyampaian informasi dengan jangkauan yang lebih luas dan cepat,” tuturnya.

Tulisan memprioritaskan informasi faktual dalam berita. Informasi terpenting ditelakkan di bagian lead yang merupakan elemen kunci cerita. Setelah baru dilanjutkan dengan detail pendukung konstektual hingga ke bagian umum. Dia menekankan menulis kini bukan hanya dilakukan oleh tim pemberitaan saja namun operasional bidang siaran dan non operasional seperti layanan pengembangan usaha, bidang teknik multi media juga harus mempersiapkan diri untuk menulis.

“Untuk itu mari kita belajar menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui tulisan,” tandasnya.

Sedangkan materi terakhir yakni Sidamu disampaikan oleh Baharuddin Mahmud Habibi. Di awal dia memberi presentasi singkat mengenai Sidamu yang berfungsi untuk mengelola data besar dan jaringan digitalisasi organisasi Muhammadiyah.

Sidamu dirancang sebagai wadah organisasi untuk memperluas sistem digitalisasi Muhammadiyah secara terbuka. Sidamu membuka ruang bagi kader, warga Persyarikatan, dan masyarakat umum yang ingin terlibat menyempurnakannya.

“Ini salah satu sistem software yang dikelola Muhammadiyah, sebagai sarana pengembangan aplikasi bagi Muhammadiyah, sehingga inilah salah satu unit dalam struktur organisasi kami,” ucapnya.

Menurutnya, Sidamu menjadi salah satu gebrakan dari Muhammadiyah untuk merespon arus digitalisasi. Maka, dia menyimpulkan organisasi sebesar Muhammadiyah membutuhkan dua hal tersebut untuk kelangsungan pelayanan organisasi yang lebih baik dan mengikuti perkembangan zaman.

Editor Ismini || Publish Nano

Related post