Kegigihan Sosok Purnomo Ini Tunjukkan Upaya Bankziska Entaskan Jerat Rentenir

 Kegigihan Sosok Purnomo Ini Tunjukkan Upaya Bankziska Entaskan Jerat Rentenir

Dokumentasi Purnomo, saat Menjajakan Jualannya.

Liputan Nunung Asmawati, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Purnomo, Lelaki berusia 33 tahun yang berasal dari Sambi, Ngrayun, Ponorogo ini merupakan salah satu mitra Bankziska. Kesehariannya sebagai pedagang pentol keliling di sekolah dan pasar-pasar terdekat.

Kegigihannya dalam berdagang membuat dia berkeinginan besar untuk bisa mengembangkan usahanya. Usaha yang dirintis Purnomo ini sudah berlangsung kurang lebih satu tahun.

Awalnya dia sangat kesusahan dalam akses permodalan, sehingga harus meminjam ke rentenir. Setiap minggu harus membayar angsuran dengan bunga tinggi sehingga sangat membebani. Keuntungan yang didapat dari berdagang habis untuk tagihan tersebut.

Mulai tahun 2024, Purnomo mengenal Bankziska melalui Siswanto, relawan setempat. Sejak saat itu, dia pun menjadi mitra Bankziska dengan permodalan awal Rp.500.000. Uang itu diputar untuk kebutuhan jualannya.

“Memang tidak terlalu besar, tapi cukup untuk mengembangkan modal usaha saya,” ucapnya saat ditemui TMC Kamis (6/2/25).

Dari sinilah, dia merasa kehidupannya mulai berubah. Keberkahan demi keberkahan datang, dagangannya pun mulai menunjukkan peningkatan. Bahan baku untuk pentol yang awalnya hanya 10 kg kini sudah meningkat menjadi 20 kg untuk lima hari sekali. Dia bisa berjualan setiap hari. Hutang rentenir yang mencekik itu akhirnya mampu teratasi.

Purnomo tetap teguh mengembangkan usahanya, bahkan saat ini tak hanya pentol yang dijualnya namun merambah pada makaman-makanan tradisional seperti gethuk goreng. Take berhenti di situ, gethuk itu dia titipkan di warung-warung terdekat, sehingga hasilnya pun mulai menunjukkan peningkatan.

“Terimakasih, semoga Bankziska bisa terus membantu semua UMKM kecil seperti saya,” pungkasnya.

Editor Ismini || Publish Nano

Related post