Empat Siswa MIM Prima Ngunut Juarai Porseni MI ke-X, Salah Satunya Maju Provinsi

Liputan Ika Efid Hermawati, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Empat siswa MI Muhammadiyah (MIM) 3 Ngunut Babadan Ponorogo berhasil meraih kejuaraan dalam Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) MI Ke-X, Selasa-Rabu (4-5/2/25).

Acara yang berlangsung di MIN Janti Slahung tersebut diikuti 21 peserta putra dan 21 putri dari setiap cabang lomba perwakilan masing-masing pemenang di tingkat KKM. Cabang lomba ini meliputi bidang seni dan olahraga.

Kepala MIM 3 Ngunut Heru SPdI mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih siswa-siswinya. Menurutnya di setiap tahun sekolah tersebut selalu ada yang terkirim untuk naik ke provinsi.

“Alhamdulillah, tahun ini siswa kami Keisya Vania Lorenza kelas 5 menjadi pemenang Juara 1 Pildacil Bahasa Indonesia Putri dan Juni mendatang akan mewakili Kabupaten Ponorogo di Tingkat Provinsi Jawa Timur,” ucapnya bangga.

Selain menjuarai Pildacil Bahasa Indonesia Putri, lanjutnya, ketiga siswa kami yakni Afkar Ebbad El Ghifari kelas 5, Juara 3 Tahfidz Putra, Athifa Bilqis Azizah kelas 5, Juara Harapan 2 Pildacil Bahasa Arab Putri dan Nahla Olivia Faqihani kelas 4, Juara Harapan 3 Pildacil Bahasa Inggris Putri.

Sri Wahyuni, Wali dari Keisya Vania Lorenza mengaku senang atas prestasi yang diraih putrinya. Dia yang kesehariannya bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Luar Negeri saat dihubungi melalui pesan singkat oleh putrinya menyebut akan memberi suport dan menjaga kesehatan putrinya untuk tampil maksimal di hari pelaksanaan.

“Saya akan berusaha jaga pola makannya agar tidak mudah sakit untuk mempersiapkan hal tersebut,” tulisnya.

Keisya pun awalnya sempat tidak menyangka apa yang dia impikan bisa terwujud yakni menjadi juara 1 di bidang yang disukainya.

“Piala ini saya bawa pulang untuk saya tunjukkan ke nenek,“ ucapnya dengan raut bahagia.

Keberhasilan MIM 3 Ngunut ini membuktikan sekolah swasta Muhammadiyah selalu mampu bersaing dengan sekolah negeri. Hal ini perlu menjadi sekolah yang layak diperhitungkan keberadaanya.