Bangun Personal Branding Lewat Lisan dan Tulisan, PDA dan PDNA Ponorogo Gelar Pelatihan Ini

 Bangun Personal Branding Lewat Lisan dan Tulisan, PDA dan PDNA Ponorogo Gelar Pelatihan Ini

Ketua PDA Ponorogo Hj Titi Listyorini SH Saat Memberi Sambutan dalam Pembukaan Pelatihan Public Speaking dan Jurnalistik (Aurel/TMC).

Liputan Yeni Yuni Astuti, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Pelatihan Public Speaking dan Jurnalistik digelar Pimpinan Daerah Aisiyah (PDA) dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisiyah (PDNA)

Ponorogo, di Gedung Dakwah Aisyiyah (GDA) Ponorogo, Sabtu (19/10/24).

Kegiatan yang mengusung tema “Membangun Personal Branding Melalui Lisan dan Tulisan” tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan berdakwah dan syiar Aisyiyah baik lisan dan tulisan. Kegitan diikuti 80 peserta baik utusan PDA, PCA, dan PCNA se-Ponorogo.

Ketua PDA Ponorogo Hj Titi Listyorini SH yang saat itu membuka acara tersebut berharap adanya peningkatan kemampuan terkait pengelolaan media sosial dan public speaking di seluruh PCA se-Kabupaten Ponorogo.

“Beberapa kader sudah menunjukkan keahliannya di pengelolaan media sosial dan Public Speaking, untuk itu perlu diwadahi,” ujarnya.

Sementara itu Eli Purwanti MIKom yang saat itu didapuk menjadi narasumberPublic Speaking memaparkan tentang dasar- dasar teknik public speaking, ppengelolaan suara, penggunan bahasa tubuh dan ekspresi wajah serta kontak mata dengan audiens saat melakukan public speaking.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) itu juga mengungkapkan untuk menjadi seorang public speaker tak harus memiliki bakat dalam berbicara namun memiliki keberanian diri untuk berlatih secara konsisten.

“Kepercayaan diri menjadi bekal utama dalam ilmu ini,” ucapnya.

Salah satu peserta pelatihan Lorient Meyse Hidayani dari PCA Sambit mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini selain memberikan wawasan lebih baginya juga mampu meningkatkan kapasitas kemampuan kader menghadapi era digital

“Pelatihan dibuat interaktif praktik dan teori jadi tentunya lebih bisa diterima oleh peserta,” terangnya.

Acara ini, lanjutnya, juga memberikan peluang kader untuk bisa berdakwah sesuai zamannya.

“Semoga ada follow up dari pelatihan ini, sehingga materi yang diberikan pagi hingga sore hari ini bisa semakin berkembang,” pungkasnya.

Editor Ismini || Publish Nano

Related post