Milad ke-4, Bankziska Lounching Kampung UMKM Halal
Milad ke-4, Bankziska Lounching Kampung UMKM Halal
Liputan Rizki Bintara Wardani, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Milad ke-4 Bantuan Keuangan Berbasis Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Dana Sosial Keagamaan (Bankziska) Lazismu Jawa Timur sukses digelar di Rumah Peradaban Siwalan Mlarak Ponorogo, 28/9/24
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah, disusul beberapa sambutan dan Lounching Kampung UMKM Halal oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur diakhiri dengan penandatanganan MOU Bankziska dengan Klinik Pratama Aisyiyah Jetis.
Pada kesempatan tersebut Bankziska mendeklarasikan kawasan Mlarak dan Jetis Ponorogo sebagai Kampung UMKM Halal, yakni Kampung yang UMKMnya telah tersertifikasi halal. Hal ini berkaitan dengan banyaknya mitra di kawasan tersebut
Ketua Panitia Milad Faruq Ahmad Futaqi menjelaskan Bankziska merupakan suatu gerakan pemberdayaan UMKM melalui pemberian pinjaman tanpa bunga, tanpa biaya administrasi, tanpa biaya denda, tanpa biaya pinalty dan tanpa perlu jaminan.
“Bankziska ini tidak hanya berkutat pada pemberian pinjaman dana tetapi juga memberikan pendampingan agama, pendampingan bisnis, pendampingan keuangan, dan pendampingan kesehatan,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, Bankziska menggandeng Klinik Pratama Aisyiyah Jetis agar memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi relawan dan mitra Bankziska khususnya klaster Jetis dan sekitarnya, yakni memberikan Kartu Mitra Sehat.
Ketua PDM Ponorogo Drs Muh Syafrudin MA juga turut memberikan ucapan selamat kepada Bankziska. Dalam sambutannya diapun menegaskan bahwa program Bankziska adalah program kerja sosial yang transaksinya langsung dengan Allah.
“Siapapun yang bertransaksi dengan Allah, maka dia tidak akan merugi baik di dunia maupun akhirat,” tandasnya.
Menurut Syafrudin, pencapaian yang diperoleh saat ini semata-mata atas ridho Allah dan bukti nyata eksistensi Bankziska.
Selain itu Direktur Utama Bankziska
Drs Agus Edi Sumanto juga memberi pendampingan kepada mitra Bankziska. Mulai sari pembinaan agama agar khidmat dengan Allah, karena menurutnya pembinaan agama menjadi modal utama.
“Bankziska harus mampu memberdayakan mitra-mitranya dari mustahiq menjadi muzaki, karena tidak mengusung konsep hutang-piutang melainkan pemberdayaan, jika mitra berdaya maka tilak akan mudah ditipu dan terjerat orang lain,” paparnya.