Tiga Siswa MIM Prima Ngunut Jadi Petugas Acara di Pengajian Ahad Legi PCM Babadan
Abdul Rhosid: Nata Uwong Iku Ora Segampang Nata Bata
Penulis : Acir El-Delizen
Abdul Rhosid (AR) merupakan salah satu kader terbaik Pemuda Muhammadiyah Ponorogo. Lelaki kelahiran 1991 itu memiliki segudang kisah dari perjalanan berproses dalam perkaderan yang tidak main-main, mulai organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan berdiaspora di Pemuda Muhammadiyah.
Saat di IMM, AR merupakan senior yang berjiwa besar, ikhlas ngopeni kader meskipun dari latar belakang yang sederhana, memang sedikit ngempet (menahan) saat kuliah, sehari makan hanya satu-dua kali, namun tidak menyurutkan semangatnya mengurus kader.
Ketika itu AR menjabat sebagai Bidang Kader Pimpinan Cabang (PC) IMM Ponorogo Tahun 2012-2013, pernah juga menjadi Sekretaris Umum PC IMM Ponorogo Tahun 2013-2014, itupun disambi kuliah dengan mencari biaya sendiri yakni bekerja sebagai salah satu Penjaga Toko di Ponorogo, namun ia tetap setia menemani para kader berproses di Muhammadiyah.
Tahun 2018-2022 , AR menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Ponorogo, dari sana ada hal yang saya catat dan mungkin tidak akan pernah saya lupakan.
Kala itu beberapa Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) kebingungan mencari kader penerus, Diapun tidak kekurangan akal untuk mereformasi gerakan Pemuda Muhammadiyah, maka direkrutlah seluruh aset kader muda dari lintas Organisasi Otonom, baik Tapak Suci (TS), Hisbul Wathan (HW), IPM, maupun IMM juga beberapa simpatisan yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
AR lalu mengajak mereka untuk bergabung di Pemuda Muhammadiyah dengan narasi diskusi sederhana. Seperti melontarkan pertanyaan, “Maukah berproses sebagai Kader Muda Muhammadiyah?”
Pertanyaan ini tidak hanya sebatas kata – kata, tetapi AR memang selalu mengawal, membina dan ngopeni kader-kadernya, termasuk yang belum bekerja, ia carikan pekerjaan, yang mau kuliah tidak memiliki biaya, dibantunya mendapatkan beasiswa, bahkan yang membutuhkan jodoh pun dicarikannya. Meski begitu, perkaderan tetaplah perkaderan yang di dalamnya penuh dengan lika-liku.
Proses panjang yang dilaluinya pun menuai hasil, dimana tahun 2022 terbentuklah beberapa PCPM di Ponorogo. Satu pesan yang selalu disampaikannya saat melakukan proses perkaderan, “Nata Uwong Iku Gak Segampang Nata Bata” yang memiliki makna, menata manusia itu tidak seperti menata bata. Tentunya kalimat tersebut memiliki makna yang cukup dalam pada perkaderan, di mana proses itu menjadi yang harus diutamakan.
Jiwa penyabar dan andhap ashor AR mencerminkan bahwa dia adalah kandidat yang pantas untuk menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Ponorogo Periode 2024-2026.