Seminar Nasional dan FGD Jurnalisme Profetik Sukses Digelar
Seminar Nasional dan FGD Jurnalisme Profetik Sukses Digelar
Liputan Vatarisma Diah Ayu A, TMC Muhammadiyah Ponorogo
Seminar Nasional dan Forum Group Discustion (FGD) Bertajuk “Jurnalisme Profetik Perspektif Islam Berkemajuan” yang digelar Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (APIK PTMA) di Ruang Rektorat Lantai 4 Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Jumat (26-27/1/24) berlangsung sukses.
Tak hanya diikuti puluhan penulis dari berbagai daerah, hadir pula dalam kegiatan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Dadang Kahmad MA, Ketua MPI PP Muhammadiyah, Prof Dr Muchlas MT, Ketua APIK PTMA, Muhammad Himawan Sutanto MSi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Drs H Muh Syafrudin MA dan Rektor Umpo, Dr Happy Susanto MA.
Kegiatan berlangsung meriah, seluruh peserta dan tamu undangan disambut dengan lagu-lagu persembahan dari Angklung Nayaka Muda SMK Muhammadiyah 2 Ponorogo. Di sela rangkaian sambutan juga ada momen penyerahan Buku Jurnalisme Profetik kepada Para Tamu yang hadir, tak lupa peserta juga dihibur dengan Tari Jathil Taruno Suryo persembahan SMA Muhammmadiyah 1 Ponorogo.
Prof Muchlas dalam sambutannya mengatakan jurnalisme profetik merupakan jurnalisme yang memiliki nilai-nilai kenabian yang bukan hanya sekedar konten namun menjadikan Islam sebagai sebuah objek dari berita-berita yang diproduksi.
“Jurnalisme Profetik yang dibahas ini adalah bagaimana mengemas jurnalistik Muhammadiyah menjadi satu pengelolaan yang berorientasi pada terselenggaranya penyampaian informasi yang maju, benar, dan anti hoak,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Dadang Kahmad dalam Keynote Speechnya juga menyatakan pendapat yang sama. Menurutnya, ada enam karakter yang harus dimiliki jika ingin menjadi jurnalis profetik berkemajuan.
“Pertama, harus beriman kepada Allah,” ungkapnya.
Kedua, lanjutnya, jurnalis yang baik harus memiliki sifat sabar dan tidak mudah emosi.
“Ketiga, harus jujur dan memberitakan sesuatu apa adanya tanpa dibuat-buat,” imbuhnya.
Selanjutnya, taat aturan dan mau mengakui kesalahan, serta terakhir harus membawa masyarakat ke arah yang lebih maju.
“Tapi yang utama saya bangga dengan MPI karena membuat acara-acara seperti ini yang tidak pernah terpikirkan oleh orang-orang Muhammadiyah terdahulu,” tandasnya.
Usai acara pembukaan, peserta melakukan City Tour dilanjutkan Workshop Jurnalistik Profetik di Wisata Telaga Ngebel Ponorogo. Esuk harinya berlanjut dengan kegiatan FGD sampai pukul 12.30 WIB.
Editor Ismini/Nano