Pemimpin Harus Punya Nilai Profetik
Pemimpin Harus Punya Nilai Profetik
Liputan Rizki Bintara Wardani, Kontributor TMC Muhammadiyah Ponorogo
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan (KSPP) Syariah BMT Hasanah Jawa Timur menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku 2023 di Rumah Peradaban Desa Siwalan, Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (20/1/24).
Kegiatan diikuti 102 anggota dari 108 anggota yang diundang sehingga 95% telah memenuhi kuorum untuk diselenggarakannya Rapat Anggota Tahunan.
Dalam rapat ini Guru Besar Ekonomi Islam Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr M Nafik Hadi Ryandono SE MSi disahkan oleh seluruh anggota rapat menjadi jajaran Dewan Pengawas Syariah (DPS) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Hasanah Jawa Timur bersama Sanusi Anwar ME dan Kurniadi Amd.
Profesor Nafik mengaku memiliki ikatan batin dengan BMT Hasanah karena sejak awal berdirinya kantor di Jabung telah menjadi saksinya.
Ketua PDM Ponorogo, Drs Muh Syafrudin MA dalam sambutannya menyampaikan tentang konsep keteladanan seorang pemimpin. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi sifat paling utama yang harus dimiliki seorang pemimpin.
“Terkait dengan kepemimpinan tersebut, suri tauladan yang terbaik ada pada diri Rasulullah SAW, dari hal kecil nabi pun memberikan contoh,” terangnya.
Misal saat makan, lanjutnya, harus memakai tangan kanan pun saat menggunakan baju, nabi juga memberikan contoh.
“Oleh sebab itu, seorang pemimpin diharapkan bisa memberikan tauladan, seperti ungkapan ‘lisanul hal afshohu min lisanil maqol’ yang artinya bahasa perbuatan atau tindakan lebih baik dari pada bahasa lisan,” imbuhnya.
Dia pun menambahi bahwa amal usaha yang berlandaskan kepemimpinan insya Allah nilai amanah, sidiq, fathonah, tabliq yang disebut nilai profetik akan terwujud.
“Jika ingin memilih pemimpin maka pilihlan pemimpin yang profetik, jadilah pemilih yang bertanggung jawab, yang cerdas, dan toleran terhadap pilihan yang berbeda dengan kita,” tandasnya.
Hal tersebut dijelaskan dalam QS. Al-Isra ayat 36
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawaban.
Editor Ismini/Nano