Umat Islam Harus Selektif Memilih Pemimpin
Umat Islam Harus Selektif Memilih Pemimpin
Liputan Dita Fitria Wati, TMC Muhammadiyah Ponorogo
Seorang pemimpin haruslah orang yang ahli, tentunya keahliannya dalam menata kewarganegaraan yang akan membawa negara dan rakyat pada kestabilan di berbagai bidang.
Hal tersebut disampaikan Ketua PDM Ponorogo Drs Muh Syafrudin MA dalam sambutannya pada acara Sarasehan Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo Se-Karesidenan Madiun yang digelar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Ahad (14/1/24).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Pandangan Tarjih Muhammadiyah terhadap Kontestasi Politik dan Memilih Pemimpin”.
Menurut Syafrudin MTT PDM sengaja mengangkat tema tersebut sebagai bahan pertimbangan dan panduan untuk memilih pemimpin.
Menurutnya penting untuk membahas tentang adab atau etika cara memilih pemimpin sebagaimana yang diajarkan oleh agama Islam.
“Ada yang berkata lebih baik menang bermasalah daripada kalah terhormat, itu yang salah akan menjadi lumrah,” ujarnya.
Kemudian dia melanjutkan, apakah kemenangan itu merupakan kemenangan yang bermartabat atau kemenangan yang menimbulkan mudharat atau justru kemenangan yang tercela.
“Demikian juga yang tidak terpilih. Apakah mereka menjadi pasangan calon yang malah terhormat ketika kalah atau malah semakin terhina,” imbuhnya.
Dia menekankan umat Islam harus benar-benar selektif dalam memilih pemimpin karena pemimpin dalam Islam harus mampu meneladan kepemimpinan yang ditampilkan oleh Rasulullah SAW yang mana berhasil menerapkan manajemen kepemimpinan paripurna.
“Beliau menerapkan dan mengedepankan teori kepemimpinan dengan berdasar kepada nilai-nilai sidiq, tabligh, amanah dan fathanah,” tandasnya.
Lebih lanjut dia menyebut apabila nilai amanah tersebut tidak direalisasikan, maka akan berdampak buruk terhadap tananan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Editor Ismini/Nano