Reog Simo Budi Utomo tampil Memukau di Musywil ke-16
Pembukaan Musyawarah wilayah (musywil) ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur(Jatim) resmi digelar, Sabtu (24/12/22). Reog Simo Budi Utomo dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) turut berpartisipasi menyemarakkan pembukaan Musywil ke-16 ini. Gabungan dari penari, pengrawit, dan vokal menyuguhkan atraksi tarian memukau para pengunjung yang hadir di Alun-alun Ponorogo.
Sebanyak 20 personil mengiringi tarian tersebut, yakni terdiri dari vokal dan juga pengrawit yang semua anggotanya adalah laki-laki.
Salah satu penari warok Reog Simo Budi Utomo, Bagas Ageng Pratama mengatakan telah mempersiapkan penampilan reog ini dengan matang. Latihan ekstra dilaksanakan demi menyuguhkan tarian yang indah
“Ada 8 jathil, 4 dadak merak, 4 warok, 1 warok tua, 2 patih bujangganong, dan 1 klana sewandana yang tampil dalam pertunjukan reog tersebut latihan khusus dilaksanakan selama satu minggu mulai dari pagi hingga malam hari,” ujarnya.
Persiapan ini lanjutnya, kita laksanakan di Expotorium Umpo, sedangkan gladi bersihnya kita laksanakan hari Jum’at pukul 08.00 WIB di Alun-Alun Ponorogo,” paparnya.
Erwin Adi Pradana, Pemain Klana Sewandana menyampaikan bahwa cerita reog yang disuguhkan merupakan versi dari Bantarangin, yakni cerita singkat Prabu Klana Sewandana yang mempunyai angan-angan ingin melamar Dewi Sanggalangit, Putri Kediri. Lalu mengutus anak buahnya patih bujangganong, warok, dan jathil.
Erwin menambahkan bahwa Dewi Sanggalangit berkenan dilamar jika dibawakan pasukan berkuda sejumlah 144. Di tengah perjalanan, tepatnya sampai Alas Lodaya dihadang oleh Raja Singa Barong dan terjadi peperangan karena keduanya mencintai Dewi Sanggalangit. Akhirnya Raja Singa Barong kalah takluk, Dewi Sanggalangitpun berhasil diboyong oleh Prabu Klana Sewandana.
Yeni Wahyu, salah satu penari Reog Simo Budi Utomo mengaku sangat senang dan antusias bisa tampil dalam acara besar Muhammadiyah.
“Bangga bisa berpartisipasi menyemarakkan pembukaan di acara Musywil ke-16 ini,” ujarnya.