RAKERPIMCAB Muhammadiyah Babadan ditengah Pandemi Covid-19

 RAKERPIMCAB Muhammadiyah Babadan ditengah Pandemi Covid-19

Setelah sempat tertunda karena masih suasana pandemi Covid-19, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babadan akhirnya dapat menyelenggarakan Rapat Kerja Pimpinan Cabang (RAKERPIMCAB) Muhammadiyah Babadan bertema “Meneguhkan Cabang Muhammadiyah sebagai Daya Dobrak Pilar Gerakan Dakwah Islam Berkemajuan” di Aula SMK Al Inabah Babadan, Ahad 13 September 2020.

Rakerpimcab yang dibuka oleh ketua PCM Babadan, Drs. H. Sahroini, M.Pd.I. tersebut menyampaikan laporan kegiatan dan menyusun agenda PCM Babadan hingga 2022 karena adanya pengunduran jadwal Muktamar Muhammadiyah, maka periode PCM juga mengalami perpanjangan waktu. Rakerpimcab dilaksanakan sesuai dengan protokol covid-19, yaitu pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan sebelum masuk aula. Rakerpimcab dihadiri oleh Pimpinan Cabang, Ketua dan Sekretaris Majelis, Ketua PRM, Ketua dan Sekretaris Ortom, dan pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) PCM Babadan.

Ketua PCM Babadan, Drs. H. Sahroini, M.Pd.I. mengatakan, bahwa geliat gerakan dakwah Muhammadiyah Babadan semakin variatif, yang ditandai dengan berdirinya amal usaha baru, yaitu: sektor ekonomi, toko Suryamart dan sektor layanan kesehatan, Rumah Sehat Muhammadiyah (RSM) Babadan. Hal ini merupakan bukti eksistensi cabang.

Foto : Peserta Rakerpimcab

Acara Rakerpimcab juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo, DR. Ahmad Munir, MA., yang dalam amanat rakerpimcab mengupas peran penting keberadaan Pimpinan Cabang sebagai pilar gerakan di Muhammadiyah. Menurut beliau, dalam menyusun program agar tepat sasaran atau tujuan, harus memenuhi 4 hal yaitu: Mampu membaca kecenderungan zaman, Dapat memetakan sasaran, Mengukur kekuatan atau kemampuan, dan Merumuskan strategi.

Pada acara tersebut juga diusulkan wacana tentang kapan berdirinya PCM Babadan, dan akan dibuatkan dokumen pendirian keberadaan PCM Babadan. Dalam kesempatan tersebut, sekelumit dikupas oleh sesepuh Muhammadiyah Babadan, Drs. H. Burhanudin, bahwa diperkirakan Muhammadiyah masuk Babadan pada tahun 40an yang ditandai dengan keberadaan masjid Muttaqin. Sementara itu secara organisasi, PCM Babadan mulai ada diperkirakan pada tahun 1967. Hal ini nanti masih akan ditetapkan dalam forum Musyawarah Cabang dan sekaligus akan dibuatkan prasasti atau sertifikat dari pimpinan diatasnya dalam hal ini PDM Ponorogo.

Agenda inti rakerpimcab yaitu menyusun program kerja atau memantapkan program kerja hingga 2022 dari masing-masing Majelis dan mendengarkan usulan dari Ortom, PRM dan dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) PCM Babadan. Dari beberapa usulan dan masukan, diantaranya adalah: 1) Bagi pengelola tanah wakaf produktif, maka diminta memberikan kontribusi sebesar 10% yang akan dipergunakan untuk kesejahteraan umat, 2) Agar di Muhammadiyah ada program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti pembinaan dan pendampingan bagi petani maupun peternakan, 3) Khitanan massal yang bekerjasama dengan RSM, 4) Pembinaan keluarga sebagai basis perkaderan ortom dengan melibatkan di kegiatan persyarikatan.  (agesanto4).

Ismini TMC

http://muhammadiyahponorogo.or.id

Team Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Related post